Rahasia efisiensi pada jenis mesin TSI

Rahasia efisiensi pada jenis mesin TSI

Menggabungkan turbocharger dan supercharger, terbukti sanggup hasilkan efisiensi dan performa yang tak terbayangkan. Teknologi ini terdapat pada mesin TSI di mobil Volkswagen dan telah menyabet award sebagai Engine of The Year.

Keinginan konsumen di Eropa untuk membeli mobil bermesin bensin tidaklah segencar sebelumnya. Atas nama efisiensi dan performa, konsumen mulai melirik mobil bermesin diesel.

Harus diakui, perkembangan mesin diesel dengan sederet teknologi seperti common-rail, hingga turbocharge telah membuat performanya bahkan lebih baik dibandingkan mesin bensin.

Bahkan, getaran yang dulu menjadi ciri khas diesel pun berhasil dieliminasi dengan sangat baik. Ditambah konsumsi bbm-nya yang jauh lebih irit, membuat nyaris tak ada alasan bagi konsumen untuk tidak melirik mesin diesel.

Akan tetapi, nasib mesin bensin masih jauh dari tamat. Tak semua orang menggemari diesel. Masih banyak orang yang menyukai mesin bensin atas berbagai alasan. Dan upaya pabrikan dalam mengembangkan mesin bensin pun terus berlangsung.

Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan efisiensi mesin. Mulai dari pengaplikasian direct injection, variablevalve timing, hingga menambahkan peranti forced induction. Semuanya demi menghadirkan sosok mesin sempurna yang irit bbm, namun tetap bertenaga.

Mesin TSI - VW

Salah satu inovasi terdepan datang dari Volkswagen yang berhasil menghadirkan sosok mesin bensin sempurna dalam wujud 1.4 TSI. Mengapa pantas disebut sempurna? Karena meski hanya memiliki kapasitas 1.400 cc dan sanggup menelurkan daya setara dengan mesin 2.300 cc tanpa mengorbankan konsumsi bbm-nya. Sungguh luar biasa.

Kunci dari kesaktian mesin 1.4 TSI adalah berkat kehadiran apa yang dinamakan sebagai twincharger. Ya, mesin 1.4 TSI dilengkapi dengan turbochaeger dan supercharger sekaligus! Sebuah solusi radikal demi menghadirkan performa dan efisiensi.

Mengapa harus menggunakan kedua jenis forced induction sekaligus? Selama ini para pabrikan harus memilih antara aplikasi turbo ataupun supercharger. Turbo unggul pada putaran mesin menengah hingga tinggi, sementara supercharger justru hanya efisien pada putaran mesin rendah.

Nah, dengan menggabungkan turbo dan supercharger, maka kelemahan keduanya dapat dieliminasi. Mesin pun akan bekerja dengan optimal secara terus menerus dalam setiap putaran.

Hasilnya jelas. Hanya dengan mengandalkan kapasitas 1.400 cc, mesin 1.4 TSI sanggup hasilkan daya maksimum 140 hp pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 220 Nm mulai dari 1.500 rpm. Ini jelas setara dengan rata-rata daya dihasilkan mesin berkapasitas 2.000 cc.

Ilustrasi kerja sistem turbo

Dan semua ini dilakukan tanpa mengorbankan efisiensi pemakaian bbm. Emisi gas buangnya pun sangat rendah. Pada Golf TSI MkV, mesin ini hanya menyemburkan gas CO2 serendah 173 g/km.

Adapun hadirnya baik turbo maupun supercharge jelas memberikan kompleksitas tersendiri. Jangan tanya soal kerumitan engine management yang harus mengatur kapan waktu pergantian supercharger ke turbo. Tim Engineer juga harus memperhatikan material mesin mengingat beratnya beban yang diterima.

Lantas, apakah semua kecanggihan dan kompleksitas ini membuat harga mesin ini lantas menjulang tinggi dan sulit dipelihara? Jangan khawatir. Karena mesin ini sudah dapat Anda nikmati pada Volkswagen Touran dan Golf TSI. Anda juga tak perlu khawatir soal pemeliharaan karena tim aftersales PT. Garuda Mataram Motor tentu siap melayani Anda.

Kehebatan mesin ini pun juga mendapatkan pengakuan dunia internasional lewat keberhasilannya menggaet penghargaan ‘Engine Of The Year’. Sebuah bukti atas kehebatan engineering Volkswagen.

(kpl/tr/vin)

© PT Topindo Atlas Asia 2024