Naik moge, atur posisi badan saat belok

Naik moge, atur posisi badan saat belok

Bagi Anda yang berniat mengendarai moge, ada satu hal yang perlu diperhatikan di saat mengendarainya. Secara garis besar, itu menyangkut bagaimana posisi tubuh ketika menghadapi tikungan. Ini mengingat moge memiliki berat di atas rata-rata motor kelas 100 cc ke atas produksi massal di Indonesia.

AKBP Ipung Purnomo, salah satu instruktur safety riding yang juga pengurus di IMI, HDCI, hingga Ikatan Motor Besar Indonesia, menyebut bahwa ada perbedaan posisi tubuh saat moge bergerak dalam kecepatan tinggi atau saat pelan.

"Saat belok ya agak nekan dikit. Ya badan menyesuaikan. Badan enggak boleh kaku. Jadi kalau ke mana arah itu kendaraan, ya enggak boleh kaku. Kalau tikungan, posisi badan sama-sama mengikuti gerak motor. Kalau jalannya ke kiri, kita ikut rebah ke kiri. Belok ke kanan, kita rebah ke kanan," ujarnya.

Untuk kondisi jalan pelan, misalnya ingin berputar balik, maka justru tubuh pengendara tidak boleh mengikuti arah gerak motor dan melakukan gerak atau memosisikan tubuh pada kondisi sebaliknya.

"Dalam keadaan belok, misalnya kita mau balik arah, itu kondisinya berbalik. Kalau ini, kita enggak boleh ngikutin arahnya motor, motor ke kanan, kita ke kanan, enggak begitu. Kebalikannya, kalau dalam kondisi belok.Kondisi belok ke kanan, badan kita ke kiri. Sebaliknya juga, kalau umpamanya belok ke kiri, posisi badan kita kanan," imbuhnya.

(kpl/why/vin)

© PT Topindo Atlas Asia 2024