Di INAPA, Tanaga tawarkan knalpot racing Kawasaki Ninja

Di INAPA, Tanaga tawarkan knalpot racing Kawasaki Ninja

Pameran International Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition (INAPA) di JIExpo Kemayoran Jakarta 19-22 Maret 2014 tidak hanya menampilkan industri otomotif berskala besar dalam dan luar negeri, namun juga mengangkat usaha kecil dan menengah Tanah Air.

Salah satu industri kecil dan rumahan yang bisa dilihat di INAPA 2014 adalah partisipasi knalpot sepeda motor asal Purbalingga, Jawa Tengah. Dengan merek Tanaga, kualitas bahan dan desain knalpot produksi Purbalingga ini tidak kalah dengan buatan Thailand dan Taiwan.

Knalpot Tanaga lebih banyak ditawarkan buat motor sport kelas 150cc hingga moge. Mulai dari Kawasaki Ninja RR/R 150 hingga Kawasaki Z800. Namun ada juga buat bebek Suzuki Satria FU 150.

"Paling banyak pilihan untuk Ninja 250 mas. Kami tawarkan dengan banyak model, mulai dari bentuk silincer Cobra, hingga model-model knalpot impor bermerk," terang Vebryan Hakim Purinda dari CV Dwi Karya Mandiri selaku produsen knalpot Tanaga.

Bahan knalpot yang digunakan terbuat dari full pipa stainless anti karat, dengan metode pengelasan menggunakan las argon. Kelebihan lain, dibandingkan knalpot impor dengan bahan dan jenis yang sama knalpot asal Purbalingga harganya lebih murah. Kualitas pun bisa dikatakan sama dengan knalpot buatan pabrik atau impor.

Yang menarik adalah konsumen bisa menentukan sendiri output keluaran suara knalpot yang diinginkan. "Rata-rata kami jual tanpa DB (decible killers), suara lebih ngebas dan menggelegar. Tapi kalau konsumen mau dipakaikan DB atau anti kebisingan kami bisa pasang, fleksibel bisa copot-pasang, tapi harganya tentu beda lagi," beber Vebryan.

Vebryan membeberkan, untuk silincer Kawasaki Ninja 250 dijual mulai harga Rp 1-2 juta, terngantung corak warna yang timbul. Untuk corak pelangi harganya Rp 1,2 juta, sementara satu warna (biru) dibanderol Rp 1 juta.

"Semua model silincernya, harganya sama. Yang membedakan corak timbul warnanya saja. Kalau mau full system kita bisa, tapi harganya nambah lagi," terang Vebryan.

Sedangkan buat Ninja RR/R ditawarkan full system. Harga juga dibedakan berdasarkan corak warna knalpot yang terlihat. Corak pelangi dijual Rp 2 juta sementara satu corak warna biru dihargai Rp 1,8 juta. "Kita pakai las cacing, tapi karena rapih dan samar dengar warna yang timbul tidak kelihatan bentuk las cacingnya. Bahannya stainless dengan ketebalan 0,8 mm. Suaranya lebih garing kalau didengar," paparnya.

Beberapa silincer yang ditawarkan menurut Vebryan sebenarnya kompatibel dengan ukuran beberapa leher knalpot. Misalnya silincer Tanaga Ninja 250 bisa dipasangkan dengan Z800 atau Kawasaki ER-6N/F selama leher dan perut buatan industri knalpot Purbalingga. "Bisa masuk mas buat moge 600cc, karena secara nasional kita punya ukuran sama 2 inchi untuk masuk ke lehernya," jelasnya.

Selama ini industri rumahan knalpot Purbalingga banyak mencontoh desain produk impor ternama seperti Akrapovic, Scorpion, Termignoni, Leo Vince, Yoshimura dan sebagainya. Karena itu Vebryan mengaku, kedepannya Tanaga akan mendesain sendiri model knalpot dan silincer. Nantinya produk hasil karya mereka menjadi ciri khas sendiri Tanaga.

"Kita memang sedang mendesain produk dengan model asli kita sendiri, yang berbeda dengan model knalpot impor, tapi dengan kualitas yang tidak kalah," imbuhnya.

Selama pameran INAPA berlangsung CV Dwi Karya Mandiri memberikan harga khusus untuk grosir dengan tambahan bonus kaos.
Tertarik? Untuk lebih jelasnya bisa menghubungi Vebryan di nomor telepon 081325610454.

(kpl/nzr/sdi)

© PT Topindo Atlas Asia 2024