TOP 1 Ack Attack Tetap Jadi Kendaraan Tercepat Di Dunia
TOP 1 Ack Attack Tetap Jadi Kendaraan Tercepat Di Dunia
3 rekor baru dunia tercipta di The TOP 1 Oil Top of The World Land Speed. Ajang lomba kecepatan darat dunia yang terselenggara untuk pertama kalinya di Amerika Selatan ini, berakhir pada hari Selasa tanggal 8 Agustus lalu. Meski TOP 1 Ack Attack tidak memecahkan rekor baru, gelar sebagai Kendaraan tercepat di dunia masih disandangnya.
Rocky Robinson yang bertindak sebagai pilot TOP 1 Ack Attack berhasil memacu kendaraan berbentuk peluru tersebut. Meski kecepatan TOP 1 Ack Attack kali ini berada di bawah rekor yang diraih pada 2010 lalu, rekor kecepatan 605,7 KM/jam ini masih belum bisa dicapai oleh kendaraan manapun.
Berikut ini adalah tiga pembalap TOP 1 yang berhasil mencetak rekor baru untuk kejuaraan adu cepat tersebut :
1. Ralph Hudson, Tim Balap TOP 1 Ironwood dengan Suzuki GSX-R1000 dan produk TOP 1 Racing Oil SAE 15W-50 berhasil memecahkan rekor baru dunia dengan kecepatan 454 KM/Jam di kelas sit-on partially streamliner motorcycle.
2. Al Lamb, turun di kelas yang sama dengan Hudson dan menembus kecepatan 427 KM/Jam. Lamb membesut Honda CBR 1000 cc-nya dengan Oli TOP 1 EVOLUTION MOTO 10W-30 HMEOC. Lamb sempat unggul di hari sebelumnya dari Hudson, namun ini merupakan rekor terbaik sepanjang sejarah Dallas Honda Dealer.
3. Dan yang terakhir adalah Nick Genet, dengan Aprilia RSV4 yang turun di kelas naked 1000 cc. Genet berhasil mencetak rekor baru dunia dengan kecepatan 307,4 KM/Jam dalam ajang kejuaraan tersebut.
Meski ketiga pembalap tersebut sudah mencetak rekor kecepatan yang signifikan, selisih kecepatan mereka masih sangat jauh ketimbang Rocky Robinson. Namun TOP 1 pun sangat bangga karena seluruh pembalapnya berhasil tampil di podium di ajang adu cepat ini.
Kendala TOP 1 Ack Attack di ajang kali ini cukup berat, dimulai dari keterlambatan kedatangan streamliner yang mengakibatkan Tim hanya memiliki waktu 2 hari dari 5 hari waktu pelaksanaan. Selain itu adanya komplikasi pada turbo yang menyebabkan hilangnya tenaga sehingga Ack Attack mengalami kegagalan dalam upaya pemecahan rekor barunya.
Rocky Robinson sang pengendara tidak patah semangat, dia cukup bangga karena sudah melakukan yang terbaik dan rekor dunia untuk kendaraan tercepat masih dipegang oleh Ack Attack. Namun jika ada yang berhasil memecahkan rekor saat ini, dengan hormat Rocky akan melepaskannya karena dia tahu betapa keras usaha dan perjuangannya untuk meraih rekor tersebut.
TOP 1 Ack Attack merupakan sebuah maha karya tehnik permesinan yang dibangun oleh Mike Akatiff, pemilik perusahaan penerbangan Ack Technology. Kendaraan ini sudah dinobatkan sebagai motor tercepat di dunia pada 2006, 2008, dan 2010.
Streamliner berbentuk peluru itu menggabungkan dua mesin Suzuki Hayabusa berkapasitas 2.600 cc, yang bisa menyemburkan tenaga sebesar 1.000 hp. Meski sudah pernah mengalami kecelakaan sebanyak tiga kali, TOP 1 Ack Attack berhasil tampil sebagai yang tercepat.
Prinsipal TOP 1 Oil USA yang diwakili oleh Presiden Direkturnya, Joe Ryan, mengucapkan terima kasih pada Presiden Bolivia Evo Morales yang sudah membantu penyelenggaraan kejuaraan ini. Pada 4 Agustus 2017, Morales juga menggelar pesta rakyat dan menyampaikan terima kasih pada TOP 1, yang telah meramaikan acara di padang garam Salar de Uyuni.
Salah satu alasan mengapa tim TOP 1 Ack Attack memilih Bolivia adalah karena trek di Bolivia lebih luas yakni mencapai 10,582 km persegi. Sedangkan trek di Bonneville, Utah hanya 103,6 km persegi. Dengan luas wilayah itu, Salar de Uyuni dinobatkan sebagai padang garam terluas di dunia. Trek yang panjang jelas membuat TOP 1 Ack Attack bisa melaju dengan aman. Akselerasinya pun bisa lebih maksimal.
Salah satu fakta tentang Kota Uyuni, Bolivia, adalah kota tersebut ada di wilayah yang sangat terpencil di Bolivia. Tim TOP 1 harus menempuh perjalanan selama 48 jam untuk mencapai wilayah tersebut.
Tanah di Uyuni juga tidak tergolong sebagai tanah yang subur, oleh karena itu kondisi perekonomian warga sekitar dinilai kurang baik. Namun hadirnya kejuaraan ini dinilai bisa meningkatkan aktivitas bisnis di wilayah tersebut. Presiden Morales juga berharap kejuaraan ini bisa menginspirasi seluruh insan otomotif di Bolivia agar menjadi yang tercepat.