Hati-Hati! Ini Kebiasaan yang Bikin CVT Motor Matic Cepat Rusak

Hati-Hati! Ini Kebiasaan yang Bikin CVT Motor Matic Cepat Rusak

CVT atau Continuously Variable Transmission adalah komponen vital pada motor matic yang berfungsi mengatur transmisi otomatis,

tanpa perpindahan gigi manual. Bila rusak, tentu akan mempengaruhi kinerja motor di jalan.

Agar CVT tetap dalam kondisi prima, ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari agar tidak merusak komponen ini.

5 Kebiasaan yang Bisa Merusak CVT Motor Matic

1.Kurang Perawatan Rutin

Merawat CVT secara berkala adalah kunci agar performanya tetap optimal.

Sayangnya, banyak pemilik motor matic sering kali mengabaikan perawatan penting ini.

Misalnya, mengganti oli CVT tepat waktu, memeriksa belt, dan komponen lainnya.

Penggantian oli yang terlambat atau bahkan tidak dilakukan bisa menyebabkan gesekan berlebih, mempercepat kerusakan.

Selain itu, belt yang aus atau retak bisa mengganggu performa motor. Jadi, pastikan Anda melakukan perawatan sesuai jadwal!

2. Menggunakan Oli Berkualitas Buruk

Menggunakan oli berkualitas buruk atau tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik dapat mempercepat kerusakan CVT.

Oli yang tidak memadai mungkin tidak bisa melumasi komponen CVT dengan baik, sehingga gesekan berlebihan terjadi.

Hal ini juga bisa menyebabkan panas berlebih, yang pada akhirnya merusak komponen lain di dalam CVT.

3. Beban Berlebih

Setiap motor memiliki batas beban yang dianjurkan, dan ini tertera di buku panduan.

Membawa beban yang melebihi kapasitas akan membuat CVT bekerja lebih keras, mempercepat keausan komponen,

dan membuat akselerasi lebih lambat. Hindari membawa beban yang terlalu berat agar CVT dan motor tetap berfungsi optimal.

4. Menahan Gas Saat Macet atau Tanjakan

Menahan gas ketika terjebak macet atau saat mendaki tanjakan dapat membuat CVT panas berlebih.

Hal ini bisa merusak belt dan roller di dalamnya. Untuk menghindarinya, berkendaralah dengan perlahan

saat kondisi macet atau tanjakan dan jangan menahan gas terlalu lama.

5. Mengabaikan Tanda-Tanda Kerusakan

Saat motor menunjukkan gejala seperti tenaga yang melemah, mengeluarkan asap putih, atau tarikan mesin yang berat, jangan diabaikan!

Terus mengendarai motor dalam kondisi seperti ini hanya akan memperparah kerusakan pada CVT dan mengakibatkan biaya perbaikan yang lebih mahal.

Jika menemukan tanda-tanda seperti ini, sebaiknya segera hentikan motor dan periksa.

Gejala CVT Motor Matic Rusak

1. Tarikan Mesin Berat

Bila motor terasa berat ketika ditarik, bisa jadi masalahnya ada pada rumah roller atau pulley.

Terutama jika sering membawa beban berat, pulley lebih cepat aus.

Solusinya, hindari membawa barang berlebihan agar komponen tidak cepat rusak.

2. Mesin Bergetar

Getaran mesin bisa menjadi tanda bahwa roller CVT sudah usang.

Roller berfungsi mengatur putaran mesin dan biasanya harus diganti setelah 20-24 ribu kilometer.

Jika roller tidak diganti, getaran mesin akan semakin terasa dan performa motor menurun.

3. Suara Berdengung

Suara dengung dari CVT menandakan gear rasio kekurangan pelumasan. Hal ini sering disebabkan karena jarang mengganti oli.

Jika dibiarkan, akselerasi motor akan melambat, dan komponen gear rasio bisa rusak.

4. Suara Berisik dari CVT

Komponen v-belt yang aus akan menimbulkan suara berisik saat berkendara.

V-belt yang rusak tidak hanya menurunkan kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat putus secara tiba-tiba,

mengakibatkan gangguan pada performa motor.

5. Tercium Bau Gosong

Bau gosong yang muncul dari CVT sering disertai suara berisik, dan ini biasanya akibat dari v-belt yang sudah rusak.

Jika motor terasa lemot dan bau gosong tercium, segera periksakan motor ke bengkel tepercaya.


Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, usia pakai CVT motor matic Anda bisa lebih lama dan performa tetap terjaga.

Jangan abaikan tanda-tanda kerusakan, rutin mengganti oli yang berkualias seperti oli TOP 1,

dan lakukan servis berkala di bengkel partner TOP 1 untuk menjaga kinerja CVT motor matic Anda tetap optimal!

© PT Topindo Atlas Asia 2024