Kenalan dengan "Happy Hearts Indonesia", Partner Oli TOP1 Membangun Sekolah di NTT

Sebagai wujud nyata tagar #KebaikanTanpaBatas, oli TOP1 Indonesia berkolaborasi dengan yayasan Happy Hearts Indonesia, untuk membangun sekolah dan PAUD di Nusa Tenggara Timur.

"Semoga kerjasama TOP1 Indonesia dan Happy Hearts Indonesia menjadi program berkesinambungan dan bermanfaat untuk masyarakat Wanno Dana, Nusa Tenggara Timur, untuk pembangunan sekolah generasi penerusnya" ujar Akmeilani, selaku Public Relations Manager PT Topindo Atlas Asia

Akmeilani menjelaskan bahwa kolaborasi antara semangat #KebaikanTanpaBatas yang dimiliki oleh TOP1 Indonesia memang sejalan dengan tujuan yayasan Happy Hearts Indonesia.

Happy Hearts Indonesia sendiri adalah organisasi non-profit yang membayangkan setiap anak di Indonesia memiliki akses ke pendidikan dengan menghadiri sekolah yang aman dan tahan gempa.

Happy Hearts Indonesia didedikasikan untuk membangun kembali sekolah-sekolah dan memulihkan harapan dan peluang dalam kehidupan anak-anak di daerah yang kurang mampu. Happy Hearts Indonesia mendukung masyarakat setempat dalam membangun sekolah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta menyediakan fasilitas yang memadai.

Happy Hearts Indonesia mulai membangun kembali sekolah-sekolah di Yogyakarta setelah gempa bumi dahsyat pada tahun 2006.

Lebih dari 30 sekolah telah dibangun pada saat itu. Pada tahun 2013, Happy Hearts Indonesia membuka cabang internasional pertamanya di Indonesia untuk mendukung rekonstruksi sekolah-sekolah yang terkena dampak bencana alam.

Selain itu Happy Hearts Indonesia menjangkau masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses ke pendidikan yang layak.

Pada tahun 2016, dengan kebutuhan pendidikan yang lebih baik dan tujuan untuk memberantas kemiskinan, Happy Hearts Indonesia telah memperluas dukungannya ke pulau-pulau Sumba dan Timor Barat di Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan survei, Happy Hearts Indonesia menemukan sekolah-sekolah di kepulauan itu berada dalam kondisi berbahaya, tanpa toilet dan fasilitas sanitasi lainnya, tanpa meja dan kursi dan tidak ada bahan pendidikan.

Oleh karena itu, kami menetapkan fokus kami dalam memulihkan harapan anak-anak di Nusa Tenggara Timur dan memberikan mereka akses ke pendidikan yang lebih baik.